Meski Suharto AD Berjuang Melawan Penyakit, Keluarga: Bapak Masih Ingin Melatih
Minggu, 25 Mei 2025 - 07:51 WIB
Sumber :
- BS Putra/VIVA Medan
VIVA Medan - Mantan pemain dan pelatih PSMS Medan, Suharto AD sebelum menghembuskan nafas terakhir, Rumah Sakit (RS) Mitra Sejati, Kota Medan, Sabtu sore, 24 Mei 2025, sekitar pukul 14.25 WIB. Dia berjuang melawan penyakit stroke dan diabetes, sejak tahun 2023, lalu.
Kini, Suharto AD yang juga pernah sebagai pelatih Sada Sumut FC, yang kini menjadi Sumut United. Almarhum tutup usia pada 59 tahun. Jenazah disemayamkan di rumah duka, di Jalan Karya Jaya gang Karya X, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Jenazah Suharto AD, direncanakan dikebumikan sebelum waktu salat Zuhur, Minggu siang, 25 Mei 2025.
Kini, kepergian Suharto AD meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan pecinta sepak bola Sumut. Putri kandung Suharto AD, Riska mengungkapkan kondisi ayahnya, terus menurun sejak Selasa 20 Mei 2025. Lalu, di larikan di RS Mitra Sejati, Kota Medan, atas penyakit yang dideritakan.
Baca Juga :
Pasca Pengurus Bertemu Bobby Nasution dan Rico Waas, Ini 5 Fasilitas yang Bisa Digunakan PSMS
"Bapak kejang jadi dibawa ke Rumah sakit dan masuk ke ICU karena masalah di lambungnya. Jadi sejak Selasa itu tidak itu sadar, Jumat sempat menjalani operasi. Sempat merespon saat diajak bicara meskipun hanya gerakan mulut dan pundak. Tapi, tadi dokter bilang sudah gak ada," jelas Riska.
Sumut United di Liga 2 musim 2023/2024. Saat itu Suharto AD menangani tim setengah musim. Setelah itu, Riska mengatakan Suharto AD sudah tidak melatih tim sepakbola mana pun. Meski dalam kondisi sakit, Suharto AD masih memantau perkembangan tim asal Sumut seperti PSMS Medan dan Sumut United, yang tengah bertarung.
"Tapi bapak masih mengikuti kok perkembangan sepak bola Sumut. Riska sering kasih info ke Bapak soal PSMS menang, yang nyetak gol ini, Sumut United menang, yang nyetak ini," ucap Riska.
Eks Pelatih Sada Sumut, Suharto AD.
Photo :
- Sada Sumut
Halaman Selanjutnya
Riska mengungkapkan walaupun sakit, Suharto AD tetap berambisi untuk bisa kembali ke lapangan hijau, untuk menjadi juru taktik sepakbola. "Bapak masih ingin melatih sebenarnya. Tapi sakit dan takdir berkata lain," tutur Riska.
