DLHK Sumut-Yayasan PETAI Tekan Emisi Lewat Budidaya Lebah Madu

Budidaya lebah madu.
Sumber :
  • Ist/VIVA Medan

VIVA MedanDinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumatera Utara (DLHK Sumut) bersama Yayasan Pesona Tropis Alam Indonesia (PETAI) menegaskan komitmen melalui penguatan kapasitas Kelompok Tani Hutan (KTH) dalam pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang berkelanjutan.

Kejutan Manis dari TNI, Dua Kue Ultah Hiasi HUT ke-79 Polri di Tanjung Beringin

Hal tersebut, sebagai salah satu upaya menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) diIndonesia hingga ke tingkat tapak. 2 sekolah lapang budidaya lebah madu menjadi langkah konkret terbaru program ini, yang didukung pendanaan Result Based Payment (RBP) Green Climate Fund (GCF) Output 2. 

Pendanaan tersebut menjadi pengungkit partisipasi masyarakat dalam menjaga hutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal.

Kebakaran Hutan di Menara Pandang Samosir Meluas, Area Terbakar Capai 100 Hektar

Pelatihan pertama digelar 23–24 Juni 2025 untuk KTH Rimba Nami Lestari di Desa Parbubu II, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Sebanyak 25 peserta (18 laki-laki dan 7 perempuan) antusias mengikuti materi budidaya lebah Apis cerana, teknik manajemen koloni, serta praktik pembuatan kotak stup yang dipandu oleh Slamet Riyadi, S.Pd. 

Dalam praktiknya, peserta dibagi menjadi 3 kelompok dan berhasil memproduksi 10 kotak stup. 

Hingga Juni 2025, Railink Catat KA Bandara Medan Layani 2 Juta Penumpang

Hari kedua, difokuskan pada teknik pemberian pakan, perawatan, hingga panen dan pascapanen madu secara langsung di lapangan. Pelatihan serupa dilaksanakan untuk KTH Gorbus Nauli di DesaSait Buttu, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun pada 25–27 Juni 2025. 

Sebanyak 20 peserta (13 laki-laki dan 7 perempuan) terlibat aktif, termasuk petani muda dan perempuan yang mendokumentasikan setiap proses pelatihan melalui catatan dan ponsel pribadi. 

Halaman Selanjutnya
img_title